Pengertian Saham
Saham (stock) adalah salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Saham merupakan surat yang menjadi bukti seseorang memiliki bagian modal suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki saham memiliki hak atas sebagian aset perusahan. Sebagai contoh, jika perusahaan menerbitkan 2000 lembar saham dan seseorang memiliki 200 lembar saham di perusahaan tersebut, maka orang tersebut sebenarnya memiliki 10% kepemilikan aset di perusahaan tersebut. Pemegang saham mayoritas akan memiliki hak kendali atas suatu perusahaan.
Terdapat jumlah minimal pembelian saham dalam Bursa Efek Indonesia yaitu sebesar 1 lot atau 100 lembar.
Jadi, semisal harga 1 lembar saham adalah senilai Rp2.000,
maka investor memerlukan modal sebesar 100 x Rp 2.000 = Rp. 200.000
Jadi, semisal harga 1 lembar saham adalah senilai Rp2.000,
maka investor memerlukan modal sebesar 100 x Rp 2.000 = Rp. 200.000
Keuntungan Berinvestasi Saham
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh seorang Investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu Capital Gain dan Dividen.
1. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham XYZ dengan harga per saham Rp 1.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 2.000 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 1.000 untuk setiap lembar saham yang dijualnya.
2. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam waktu yang telah ditentukan.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai. Artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah yang telah ditentukan setiap
Atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
Resiko Berinvestasi Saham
Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya kita membeli saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.500,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.500,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 500,- per saham.
Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan asset perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan asset perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada semua pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa asset perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari penjualan tersebut.
Kondisi ini merupakan risiko yang terburuk dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya Supply and Demand atas saham tersebut.
Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi
Komentar
Posting Komentar