Sistem Pakar (Expert System)
Pengertian Sistem Pakar
Penjelasan umum dari sistem pakar adalah suatu program komputer atau sistem informasi yang mengandung beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia terkait suatu bidang yang cenderung spesifik.
Pakar yang dimaksudkan merupakan seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya masing – masing, contohnya dokter, psikolog, mekanik, dan lain sebagainya.
Tujuan Penggunaan Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki kemampuan untuk merekomendasikan rangkaian tindakan atau behaviour pengguna untuk dapat menjalankan sistem koreksi yang tepat dan akurat. Dimana, sistem ini juga memanfaatkan kapabilitas proses penalaran untuk dapat mencapai hasil simpulan berdasarkan data dan fakta yang ada.
Berikut ini terdapat beberapa tujuan utama
dari penggunaan sistem pakar
1. Interpretasi
Expert system
bertujuan untuk membuat sebuah kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
yang masih mentah (raw data). Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan hasil
observasi, mulai dari analisis citra, pengenalan kata melalui ucapan,
interpretasi sinyal, dan lain sebagainya.
2. Prediksi
Mampu untuk
memproyeksikan akibat dari situasi dan kondisi tertentu, contohnya prediksi
terkait data demografi, ekonomi, finance, dan lain – lain.
3. Diagnosis
Dapat menentukan penyebab terjadinya
malfungsi di dalam situasi yang kompleks berdasarkan gejala yang dapat teramati
dengan diagnosis yang tepat.
4. Perancangan desain
Mampu menentukan
dan membuat rancangan konfigurasi terkait komponen sistem yang cocok dengan
tujuan kinerja tertentu dengan memenuhi suatu kendala tertentu. Contohnya
adalah perancangan desain bangunan, lapangan, dan lainnya.
5. Perencanaan
Expert system
juga bertujuan untuk merencanakan serangkaian tindakan yang mendapat tujuan
pada tahap kondisi awal tertentu.
6. Monitoring
Melaksanakan
hasil pengamatan berdasarkan suatu kondisi yang diharapkan, contoh dari proses
implementasinya adalah computer aided monitoring system (CAMS).
7. Debugging
Mampu untuk
menentukan serta menginterpretasikan berbagai cara untuk mencegah terjadinya
malfungsi atau kegagalan pada fitur tertentu.
8. Instruksi
Mempunyai
kemampuan untuk mendeteksi tingkat defisiensi terhadap pemahaman mengenai
domain subjek
9. Kontrol
Memiliki
keahlian untuk mengatur pola tingkah laku suatu lingkungan (environment) yang
kompleks. Contohnya adalah kontrol terhadap interpretasi, perbaikan, dan
prediksi (forecast).
Metode dalam Expert System
Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menggunakan sistem pakar, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. AHP (Analytical Hierarchy Process)
AHP merupakan salah satu metode yang menerapkan sistem pakar untuk dapat mengambil keputusan dengan melakukan perbandingan antara beberapa pasangan, serta kriteria yang berada dalam suatu variabel.
Teknik analisa program yang digunakan adalah menggunakan variabel untuk dianalisa menjadi bentuk hierarki berdasarkan sebuah urutan. Kemudian, akan dibandingkan untuk ditarik sebuah kesimpulan berdasarkan metrik yang ada guna menentukan nilai pada setiap kriteria maupun variabel yang digunakan.
2. Breadth First Search
Breadth first search merupakan algoritma yang berfungsi untuk melakukan pencarian data secara luas atau melebar dalam expert system. Pada metode ini menerapkan proses antrian data (queue) untuk menyimpan informasi yang telah dianalisa sebelumnya. Selain itu, juga membutuhkan tabel boolean untuk menyimpan informasi ke dalam sebuah simpul sehingga, tidak ada informasi yang dikunjungi lebih dari sekali.
3. BFS (Best First Search)
Metode best first search merupakan hasil kombinasi dari metode DFS dan breadth first search yang membuat sistem pakar mampu menyajikan tampilan output dari hasil analisa variabel yang telah diproses sebelumnya.
4. DFS (Depth First Search)
Metode DFS juga menerapkan sistem pakar, dimana algoritma yang digunakan merupakan proses penelusuran menggunakan struktur pohon atau graf, dan berpatokan pada tingkat kedalaman data.
5. Penelusuran ke Depan (Forward
Chaining)
Merupakan teknik penalaran yang termasuk dalam sistem pakar, yang mana diawali dari proses pencarian fakta. Dimana, fakta tersebut digunakan untuk menguji nilai suatu kebenaran terhadap hipotesis yang dikembangkan.
6. Penelusuran ke Belakang (Backward
Chaining)
Backward
chaining merupakan kebalikan dari forward chaining, dimana metode ini melakukan
pelacakan sistem keputusan dimulai dari tahap menarik kesimpulan pada sebuah
titik penalaran. Kemudian, dilanjutkan dengan penyusunan hipotesis hingga fakta
yang ditemukan untuk memberikan value dan penguatan dari hasil kesimpulan.
Struktur yang Digunakan pada Sistem Pakar
Di dalam pengembangan expert system, tersusun atas beberapa komponen atau struktur pembentuk sebuah sistem informasi yang komprehensif. Berikut ini merupakan beberapa bagian penyusun arsitektur dari sistem ini.
1. User Interface (Antarmuka Pengguna)
Antarmuka atau interface merupakan mekanisme yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pengguna (user). Antarmuka akan menerima informasi dari pengguna, dan akan mengubahnya ke dalam instruksi yang dapat diterima oleh sistem.
2. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pemahaman mengenai formulasi dan skema penyelesaian masalah.
3. Knowledge Acquisition (Akuisisi
Pengetahuan)
Knowledge acquisition adalah proses akumulasi, transformasi, dan transfer tiap keahlian untuk dapat menyelesaikan permasalahan dari sumber pengetahuan, ke dalam suatu sistem komputer. Pada tahap ini, seorang engineer bertugas untuk menyerap segala pengetahuan untuk dikirim ke dalam basis pengetahuan (insight).
4. Inference Engine (Mesin atau Motor
Inferensi)
Pada komponen ini mengandung mekanisme penalaran dan pola pikir yang dimanfaatkan oleh para pakar untuk dapat memecahkan suatu masalah dengan baik. Mesin inferensi sendiri merupakan program komputer untuk memberikan metodologi yang ada dalam workplace, dan nantinya akan diolah menjadi sebuah kesimpulan.
5. Workplace / Blackboard
Workplace merupakan area dari kumpulan memori kerja yang digunakan untuk merekam setiap kejadian yang ada, termasuk pembuatan keputusan sementara.
6. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan termasuk ke dalam komponen tambahan untuk meningkatkan penggunaan sistem pakar, serta melacak respon dan hasil penjelasan mengenai tingkah laku pada expert system secara interaktif.
7. Perbaikan Pengetahuan
Pakar juga
mempunyai kemampuan analisis yang baik untuk dapat meningkatkan kinerjanya
sedemikian rupa. Kemampuan tersebut terdiri atas, keahlian dalam pembelajaran
yang terkomputerisasi. Sehingga, program dapat membedakan antara kesuksesan
dengan kegagalan yang dialami, berdasarkan pengetahuan yang masih relevan untuk
diaplikasikan di masa mendatang.
Contoh dari Expert System
Berikut ini terdapat beberapa contoh
program yang menerapkan sistem pakar, yaitu:
Dendral, aplikasi untuk mengidentifikasi
struktur molekul pada campuran kimia yang tidak dikenal.
MYCIN, merupakan software yang dibangun
untuk mendiagnosis berbagai jenis penyakit.
Prospector, aplikasi yang diterapkan untuk
kebutuhan pada bidang geologi.
XCON dan XSEL, merupakan software digunakan
untuk mengkonfigurasi sistem komputer besar.
Kelebihan Sistem Pakar
Pembahasan selanjutnya, masuk pada
penyajian informasi seputar keunggulan dari sistem pakar.
Meningkatkan produktivitas kerja, yang mana
dapat membantu dalam menyelesaikan setiap pekerjaan dalam waktu yang lebih
cepat.
Mampu meningkatkan kualitas dari sisi
pemberian nasihat yang lebih konsisten.
Memiliki tingkat keandalan yang relatif
tinggi, serta dapat bekerja secara real time.
Kekurangan Sistem Pakar
Kekurangan yang dimiliki oleh sistem pakar
adalah sebagai berikut.
Terdapat kendala dalam mendapatkan
pengalaman atau insight baru dengan menggunakan berbagai pendekatan yang
dimiliki oleh beberapa pakar.
Di dalam proses pembuatan pakar sendiri,
memerlukan biaya yang besar dengan tetap memperhatikan faktor kualitas dari
pengetahuan yang dihasilkan.
Hasil tingkat evaluasi dari expert system
tidaklah bernilai kebenaran mutlak 100%, namun masih memerlukan tahap pengujian
secara berkala untuk dapat menghasilkan kesimpulan terbaik.
Kesimpulan
Anda dapat menggunakan sistem pakar untuk
membantu pekerjaan anda terselesaikan dengan lebih cepat dengan proses
pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan fakta yang ada. Anda dapat
memilih jenis metode yang akan digunakan dengan mempertimbangkan faktor
keuangan, dan sumber daya manusia yang ada pada bisnis anda. Pastikan juga
untuk memperhatikan algoritma dari sistem tersebut dengan menyesuaikan terhadap
kebutuhan bisnis yang dijalankan.
Komentar
Posting Komentar